Resensi
novel “ Tentang Kamu”
Identitas Buku
Judul Buku : Tentang Kamu
Nama Pengarang : Tere Liye
Nama Penerbit : Republika
Tahun Terbit : 2016
Jumlah
Halaman : 530 halaman
ISBN :
978-602-8022-34-7
Cover :
Softcover
Berat : 500 gram
Harga Buku : 63.000
Harus
saya akui, Tere Liye selalu berhasil memukau dalam menulis. Novel ini banyak
selali memberikan nasihat-nasihat agama secara tidak langsung. Pesan dakwah bil mauzatil hasanah disuguhkan secara
ringan dan tersirat. Kisah ini berawal dari sosok Zaman Zulkarnaen, seorang
pengacara asli Indonesia yang magang di Belgrave Square, London. Nama Firma
hukum yang menaungi Zaman ialah Thompson & Co – sebuah lembaga perlindungan
hukum bagi orang-orang tua berserta hartanya. Lembaga ini tidak pernah menerima
aplikasi lamaran bagi siapapun, tapi merekrut sendiri berdasarkan kesesuaian
prinsip didirikannya Thompson & Co.
Ada
keunikan pertama dari sosok Zaman. Ketika diwawancara, dua dari empat
pertanyaan dimunculkan dalam novel ini. “ Apa
harta yang akan dibawa mati saat kita meninggal?” dan “ Jika kita berkata jujur akan membuat empat
orang jahat terbunuh mengenaskan, sedangkan berbohong akan membuatnya selamat,
maka pilihan apa yang akan anda ambil?” jawaban dari pertanyaan diatas (bisa dibaca di
novelnya ya) heheheh. Keunikan jawaban dari Zaman sesuai dengan prinsip
Al-Qur`an dan Hadist serta membuatnya terpilih menjadi bagian firma hukum yang
berbeda itu.Keunikan Zaman mengantarkan sebuah kepercayaan. Ia diberikan amanah
memimpin kasus “Sri Ningsih” pemilik harta warisan senilai 19 triliun rupiah.
Petulangan
Zaman dimulai dari Panti Jompo di Quay d`Orsay (sebuah kawasan elit), Paris. Disinilah,
Zaman akan mengarungi dan membuka episode kehidupan Sri Ningsih. Ia mendapatkan
diari milik Sri Ningsih yang diberikan oleh Aimme (pengurus panti). Dalam diari
“Sri Ningsih” terdapat 5 juz yang harus dipecahkan. Juz pertama
tentang kesabaran , juz kedua tentang persahabatan, juz ketiga tentang
keteguhan hati, juz keempat tentang cinta , dan juz terakhir tentang memeluk
semua rasa sakit.
Latar
tempat novel ini tak hanya di luar negeri, sang penulis juga mengenalkan daerah
yang ada di Indonesia. Pulau Bungi, Sumbawa menjadi suguhan latar tempat
pertama yang membongkar juz pertama. Juz ini menasihati kita bahwa kesabaran
itu tidak pernah ada batasnya. Selain itu, Sri Ningisih selalu patuh dan taat
terhadap orang tuanya. Semangatnya untuk menjelajahi dunia ditanamkan di rumah
yang tumbuh dari atas permukaan laut. Kehidupan kecil Sri Ningsih akan membuat
para pembaca menangis dan terharu.
Berlanjut
menelisik hidup Sri Ningsih, tempat berikutnya kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pembaca akan digiring ke dunia pesantren dan sejarah tentang komunis. Di
Surakarta, Zaman akan menyelami juz kedua tentang kisah persahabatan yang
kandas dengan secuil dengki.Bagi Sri Ningsih, persahabatan tetap persahabatan.
Ia tak pernah membenci ataupun menaruh dendam, sekalipun sahabat yang
berkhianat dan menyakitinya.
Setelah Surakarta, Zaman harus ke Jakarta. Ikon ibu kota ini
menjadi panggung yang dramatis akan etos kerja. Zaman akan mendalami juz ketiga
milik Sri Ningsih. Juz ini membicarakan makna keteguhan hati dan jatuh bangun
bisnisnya diceritakan di juz ketiga. Pada juz ini, pembaca akan diberitahu
siapa yang melakukan transaksi kepemilikan saham. Selain itu, terdapat nilai-nilai
sejarah, budaya dan pengetahuan kota Jakarta tempo dulu.
Teka-teki
tidak berhenti di Jakarta, Zaman harus ke London membongkar juz keempat. Di kota
inilah Sri Ningsih mempunyai cerita cinta romantis. Suratan takdir yang
menakjubkan bertemu sosok yang rela berkorban. Nama laki-laki itu Hakan berasal
dari Turki. Hakan jatuh hati pada pandangan pertama. Di episode juz cinta ini
para pembaca pasti menangis karena kekuatan cinta.
Terakhir,Zaman
kembali mampir ke Paris. Tempat dimana Sri Ningsih meninggal. Di Paris, juz
kelima dipaparkan. Sri Ningsih sang ahli waris sudah pasrah dalam memeluk semua
rasa sakit. Semua terungkap secara detail. Surat wasiat juga ditemukan dan
hantu yang selalu membayangi Sri Ningsih terjawab.
Tentang
“kamu” di novel ini penuh misteri dan
tidak mudah ketebak. Banyak hal yang bisa kita pelajari. Bukan hanya soal
cinta, tapi kita bisa mengambil nilai-nilai kehidupan dari setiap babnya.