Film “Toba Dreams” sudah ada di
bioskop-biskop kesayangan Anda pada 30 April. Tepat ketika long weekend dan
harkitnas awal mei, gue sekeluarga nonton film ini. Gue pribadi gak pernah
nyesel nonton film ini karena banyak konflik yang dimunculkan, bahkan
dari konflik tersebut gue bisa juga ambil banyak pesan moralnya. Orang-orang
yang sudah menonton film menanggapi dengan hampir sama komentarnya, mereka
bilang film ini dapat sisi nilai toleransi beragama, nilai humanisnya, sisi
kearifan lokalnya dan apalah-apalah kalau kata Iis Dahlia hehe.....
Satu pesan moral yang buat gue merinding
dari film ini, Ronggur sebagai “anak”, Ia tidak pernah lembut terhadap orang
tuanya. Jangankan untuk lembut, memenuhi keinginan orang tuanya pun tidak
mungkin mau. Sebenarnya kita memang tidak harus terus menerus mengikuti kata
orang tua, namun kalimat yang gue garis bawahi itu punya arti mendalam. Dari
kacamata gue, arti medalam tersebut bisa dianalogikan lewat film ini. Ada 3
contoh tipe penurut hingga tidak penurut yang bisa kita maknai sebagai “penurut
mengikuti kata orang tuanya “ :
Pertama, Taruli sebagai anak bungsu. Ia
diminta bapaknya agar masuk ke SMA Soposurung yang ketat, padahal Ia sudah
mengatakan tidak mampu. Sersan TB yang mempunyai watak keras, beliau tetap
menginginkan ankanya bisa masuk ke sekolah tersebut. alhasil, Taruli bekerja
keras dan terus berusaha mewujudkan mimpi orang tuanya. Berkat kegigihan dan
doa tulus dari orang tuanya, Ia pun berhasil dan mulus dalam menghadapi
hidupnya. Tipe Taruli ini dikategorikan sebagai penurut. Seorang penurut yang
taat pada orang tuanya akan berhasil dalam hidupnya.
Kedua, Sumurung sebagai anak kedua. Ia
juga terbilang berhasil. Pada awalnya Ia diminta bapaknya untuk masuk ke
sekolah akademi militer, namun Ia juga tidak mampu seperti Arumi. Dalam film
tersebut, Sumurung mencoba melembutkan diri terhadap Bapaknya. Ia menolak dengan
sopan. Ada sebuah dialog yang menggambarkan bahwa Ia tidak bisa masuk dunia
militer, tapi Ia mencoba menjadi rohaniawan di tempatnya. Perbedaan Taruli
dengan Sumurung adalah Sumurung menyesuaikan keinginan bapaknya dengan
kemampuan yang Ia miliki. Alhasil, Ia pun berhasil juga. Tipe Sumurung
menunjukan kepada kita, meski satu hal tak menuruti keinginan orang tua, tapi
Ia mencoba hal lain yang bisa menyenangkan hati orang tuanya.
Ketiga ialah Ronggur, sosok anak tertua yang menjadi inti dari film
ini. Dari awal film hingga diujung cerita, Ia tak pernah patuh dan taat kepada
orang tua. Anggapan tentang dirinya dimata bapaknya seakan selalu buruk. Padahal
pada dasarnya, semua orang tua di muka bumi ini ingin anaknya sukses dan
berhasil. Sersan TB dalam mengukur kesuksesan anaknya ialah anak-anaknya bisa
menjadi baik, baik dimata Tuhan dan mampu menebarkan kebaikan pada sesama.
Gue pribadi juga setuju dengan sersan TB
dalam memaknai kesuksesan. Coba kalau kita lihat dari film ini, ketidakpatuhan
Ronggur menyengsarakan hidupnya sendiri. Terlalu banyak melawan dan keras
kepala. Kehidupan Ronggur pun di Jakarta
jadi tidak berkah. Mulai dari dirinya yang terjebak kasus penjualan narkoba
hingga kisah asmaranya. Kekayaannya juga tidak menghasilkan kebahagiaan. Padahal
jika Ia taat dan mampu bersabar sebentar, bapaknya pasti mau mengizinkannya
merantau. Namun apa daya, Ronggur terlalu terburu-buru dalam mengambil sikap.
Kalau kita memperhatikan dari tiga
anak sersan TB tersebut, Ronggur menjadi cambukan contoh kehidupan kita. Betapa
pentingnya patuh dan taat kepada orang tua kita sendiri. Meski tak sependapat,
cobalah untuk mencari jalan terbaik agar perbedaan pendapat bukan menjadi
penghalang masa depan kita. berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan
menjadi kuncinya. Kita dan gue pribadi pasti tidak mau seperti akhir
dari cerita Ronggur di Toba dreams,bukan ?
Ia memang bertaubat pada akhir cerita,
namun tak sempat meperbaiki diri. Jadi, Ronggur menjadi contoh buat kehidupan
kita bahwa kita harus taat pada orang tua. Meski tak sependapat, bisa saja ada
kebaikan dari pilihan orang tua kita. Ketika kita mendengarkan orang tua kita,
insya Allah hidup kita kita sukses dan berhasil. Amiin Amiin ya Rabbal `alamiin
0 komentar:
Posting Komentar