Selasa, 15 Maret 2016

Yuk Cintai dan Lestarikan Museum Sumpah Pemuda





Hello sobat Aktualitangsel! Kamu cinta Indonesia? Kalau iya, apa buktinya? Nah, membuktikan kamu cinta Indonesia tak perlu angkat senjata seperti zaman penjajahan. Ada sesuatu yang bisa kamu lakukan demi Indonesia, salah satunya melestarikan dan mencintai museum Sumpah Pemuda. 

Awalnya, museum ini merupakan rumah pondokan pelajar dan mahasiswa. Kegiatan yang dilakukannya bermacam-macam, seperti diskusi politik, kegiatan kepanduan dan latihan kesenian jawa. Pertemuan resmi antar pemuda juga sering dilakukan di sini. Cikal bakal sejarah sumpah pemuda pun diperjuangkan melalui bangunan tua tersebut.

Cukup Rp 2000 sampai Rp 3000 saja, pengunjung bisa menikmati sejarah museum sumpah pemuda secara singkat. Biasanya saat menjelang peringatan hari sumpah pemuda, justru biaya masuk museum gratis. Museum ini buka dari Selasa-Minggu  dan pukul 08.00-15.00.

Ketika masuk ruangan pintu depan, pengunjung akan melihat tiga patung yaitu Muhamad Yamin, Sie Kong Liong dan Soegondo Djojopoespito. Simbol tiga patung tersebut menjunjukan pemuda yang mempelopori sumpah pemuda. Di sisi lain, terdapat lemari kaca yang menyimpan bendera kelompok pemuda daerah. Bendera-bendera tersebut menjadi saksi peran kelompok pemuda yang berbeda-beda sukunya.


Ada juga ruangan utama yang berisi replika patung W. R. Supratman dan patung para pemuda yang berdiskusi. Pada ruangan utama ini, pengunjung akan merasakan suasana semangat sumpah pemuda. Tak hanya itu, di setiap sudut ruangan disedikan buku digital untuk bisa memperdalam khazanah pengetahuan sumpah pemuda.


Alangkah baiknya ketika mau berkunjung, datanglah dengan sebuah rombongan. Nantinya, ada seorang tour guide yang memandu keliling museum. Gedung milik pemerintah yang berada di Jakarta Pusat ini, haruslah kita lestarikan. Pemerintah sudah memperbaiki fasilitas museum, kita sebagai warga Indonesia patut menjaga nilai sejarah lokasi tersebut.


you can read at http://www.aktualitangsel.com/2016/04/mengenang-perjuangan-pemuda-dahulu.html

0 komentar:

Posting Komentar