Minggu, 23 Juli 2017

Apakah kamu takdirku?

Bisakah kamu menjadi huruf dari kalimatku?
Bisakah kamu menjadi bait dari puisiku?
Bisakah kamu menjadi narasi dari ceritaku?
Bisakah kamu menjadi mata dari hatiku?

Dari sekian rute, kenapa kamu jalannya?
Dari sekian pintu, kenapa kamu gerbangnya?
Dari sekian kaca,  kenapa kamu cerminnya?
Dari semua jendela,  kenapa kamu gordennya?

Ketika hujan, kenapa kamu payungnya?
Ketika gelap,  kenapa kamu cahayanya?
Ketika dingin, kenapa kamu penghangatnya?
Tapi, apakah kamu tulang rusuk dari takdirku?



Kalimalang, 23 Juli 2017

Related Posts:

  • citraTertawa terbahak-bahak Taburi senyum palsu semerbak Hiasi nasihat Bengkak Seolah tau ada gejolak Logika sengaja diputar Agama dimainkan sebagai pilar Hati nurani ditelan sadar Seolah engkau yang benar Terus saja kau buat … Read More
  • Bisakah kita biasa saja ? Entah ini telat atau tidak, Aku baru merasakan dadaku sesak, Tertampar ucapanmu yang jahat, Aku muak nada berbunyi bejat. Entah apakah aku yang terlalu berharap ? Dekat denganmu membuatku gagap Jauh denganmu mengundang… Read More
  • Apakah kamu takdirku? Bisakah kamu menjadi huruf dari kalimatku? Bisakah kamu menjadi bait dari puisiku? Bisakah kamu menjadi narasi dari ceritaku? Bisakah kamu menjadi mata dari hatiku? Dari sekian rute, kenapa kamu jalannya? Dari sekian pintu,… Read More
  • Ummiku sayang Kami bercerita lewat tinta hitam Sudah banyak kisah yang terekam Kasih sayangmu tak terhitungkan Hingga sulit dilupakan ummiku sayang........... Anakmu masih membujang Perjalanan masih panjang Doakanlah, aku masih … Read More
  • Teramat Di bawah kaki langit sang kuasa Di atas tanah pasir lunak Diantara beberapa manusia Disitulah kita selalu bertemu Kau tarik tangan Kau suguhkan kata layaknya sastrawan Kau buatkan senyum semanis gula Kau yang teramat indah… Read More

0 komentar:

Posting Komentar